Widget edited by super-bee
* Daftar Praktisi Ruqyah di Indonesia dan Luar Negeri * * GEJALA ANDA TERKENA GANGGUAN JIN DAN SIHIR * * New! Buta 34 Tahun sembuh dengan ruqyah *


.

Tuesday, October 22, 2013

Widgets

CARA SYETAN MASUK MELALUI MULUT

Adab Seorang Muslim Ketika Menguap

Islam adalah agama yang sangat detail dan sempurna, yang mengatur semua urusan, baik di dunia, terlebih lagi urusan akhirat. Tidak ada pada agama lain selain Islam yang demikian lengkap dan sempurna.


Demikian pula dalam hal menguap, sudah di tuntunkan dalam Islam, di antara adab menguap bagi seorang muslim adalah :

A. Menutup dengan tangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا تثاءب أحدكم فليمسك بيده على فمه فإن الشيطان يدخل

“Jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaknya dia tahan mulutnya dengan tangannya, karena setan berupaya untuk masuk.”
(HR. Muslim no. 2995)



2. Ditahan semampunya, jika tidak bisa, maka jangan sampai mengeluarkan bunyi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

التَّثَاؤُبُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ الشَّيْطَانُ

“Menguap adalah dari setan, jika salah seorang dari kalian menguap, maka hendaknya ditahan semampu dia, sesungguhnya jika salah seorang dari kalian (ketika menguap) mengatakan (keluar bunyi): ‘hah’, maka setan tertawa.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan ini lafazh riwayat Al-Bukhari)

Demikianlah penjelasan ringkas tentang adab seorang muslim ketika menguap semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita kemudahan untuk menjaga dan mengamalkan adab-adab yang dituntunkan dalam Islam.

Wallahu a’lam

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Penulis: Muhammad Abdee
Seorang praktisi ruqyah syar'i dengan Quranic Healing Technique berdasarkan Alquran dan Hadits. Berkat Ilmu dari Allah Subhanahu Wata'Ala Saya bersedia membantu saudara saudaraku Read More →
Comments
0 Comments

0 komentar: