Tuesday, October 1, 2013
TEKNIK RUQYAH MANDIRI DENGAN AL FATIHAH
Al-Qur’an seluruhnya bisa digunakan dalam meruqyah. Namun
secara khusus Al-Fatihah pernah dipergunakan oleh para sahabat dalam meruqyah
sebagian orang yang tergigit kalajengking. Dengan berkat pertolongan Allah,
orang yang digigit kalajengking tersebut sembuh kala itu juga. Sekarang kita dengarkan
kisahnya dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudriy -radhiyallahu ‘anhu- ketika beliau
berkata,
” Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah berangkat dalam suatu perjalanan yang
mereka lakukan sampai mereka singgah pada suatu perkampungan Arab. Mereka pun
meminta jamuan kepada mereka. Tapi mereka enggan untuk menjamu mereka (para
sahabat). Akhirnya, pemimpin suku itu digigit kalajengking. Mereka (orang-orang
kampung itu) telah mengusahakan segala sesuatu untuknya. Namun semua itu tidak
bermanfaat baginya. Sebagian diantara mereka berkata, “Bagaimana kalau kalian
mendatangi rombongan (para sahabat) yang telah singgah. Barangkali ada sesuatu
(yakni, obat) diantara mereka”.Orang-orang itu pun mendatangi para sahabat
seraya berkata, “Wahai para rombongan, sesungguhnya pemimpin kami tersengat,
dan kami telah melakukan segala usaha, tapi tidak memberikan manfaat kepadanya.
Apakah ada sesuatu (obat) pada seorang diantara kalian?”
Sebagian sahabat
berkata, “Ya, ada. Demi Allah, sesungguhnya aku bisa me-ruqyah. Tapi demi
Allah, kami telah meminta jamuan kepada kalian, namun kalian tak mau menjamu
kami. Maka aku pun tak mau me-ruqyah kalian sampai kalian mau memberikan gaji
kepada kami”. Merekapun menyetujui para sahabat dengan gaji berupa beberapa
ekor kambing. Lalu seorang sahabat pergi (untuk me-ruqyah mereka) sambil
memercikkan ludahnya kepada pimpinan suku tersebut, dan membaca, “Alhamdulillah
Robbil alamin (yakni, Al-Fatihah)”. Seakan-akan orang itu terlepas dari ikatan.
Maka mulailah ia berjalan, dan sama sekali tak ada lagi penyakit padanya.
Dia (Abu Sa’id) berkata, “Mereka pun memberikan kepada para
sahabat gaji yang telah mereka sepakati. Sebagian sahabat berkata, “Silakan
bagi (kambingnya)”. Yang me-ruqyah berkata, “Janganlah kalian lakukan hal itu
sampai kita mendatangi Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu kita sebutkan
kepada beliau tentang sesuatu yang terjadi. Kemudian kita lihat, apa yang
beliau perintahkan kepada kita”. Mereka pun datang kepada Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- seraya menyebutkan hal itu kepada beliau. Maka
beliau bersabda, “Apa yang memberitahukanmu bahwa Al-Fatihah adalah ruqyah?”
Kemudian beliau bersabda lagi, “Kalian telah benar, silakan (kambingnya)
dibagi. Berikan aku bagian bersama kalian”. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- tertawa“. [HR. Al-Bukhoriy
(2156), Muslim (2201)]
Al-Imam Ibnu Abi
Jamroh-rahimahullah- berkata, “Tempat memercikkan ludah ketika me-ruqyah adalah
usai membaca Al-Qur’an pada anggota badan yang dilalui oleh ludah”. [Lihat
Tuhfah Al-Ahwadziy (9/206)]
Cahaya Untuk Ummat Islam
Satu lagi diantara fadhilah Al-Fatihah, ia disebut dengan
cahaya, karena di dalamnya terdapat petunjuk bagi seorang muslim dalam semua
urusannya. Jika kita mengkaji Al-Fatihah secara mendalam, maka kita akan
mendapat banyak faedah dan petunjuk. Oleh karena itu, sebagian ulama’ telah menulis
kitab khusus menafsirkan Al-Fatihah dan mengeluarkan mutiara hikmahnya yang
berisi pelita yang menerangi kehidupan kita.
Ibnu Abbas -radhiyallahu
‘anhu- berkata,
“Tatkala Jibril duduk di sisi Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , maka ia mendengarkan suara (seperti suara
pintu saat terbuka) dari atasnya. Maka ia (Jibril) mengangkat kepalanya seraya
berkata, “Ini adalah pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini; belum
pernah terbuka sama sekali, kecuali pada hari ini”. Lalu turunlah dari pintu
itu seorang malaikat seraya Jibril berkata, “Ini adalah malaikat yang turun ke
bumi; ia sama sekali belum pernah turun, kecuali pada hari ini”. Malaikat itu
pun memberi salam seraya berkata, “Bergembiralah dengan dua cahaya yang
diberikan kepadamu; belum pernah diberikan kepada seorang nabi sebelummu, yaitu
Fatihatul Kitab, dan ayat-ayat penutup Surat Al-Baqoroh. Tidaklah engkau
membaca sebuah huruf dari keduanya, kecuali engkau akan diberi“. [HR.
Muslim dalam Shahih-nya (806), dan An-Nasa’iy (912)]
Persiapan Ruqyah Al fatihah:
1.
Sebaiknya dilakukan
setelah shalat fardhu, atau selesai shalat sunnah 2 rakaat dengan niat memohon
perlindungan dan kesembuhan kepada Allah. Atau minimal dalam kondisi badan
bersih dan memiliki wudhu, ini adalah pengkondisian agar hati rileks dan pasrah
kepada Allah.
2.
Ambil segelas air putih,
duduk menghadap kiblat dan tundukan wajah. Pegang gelas itu dengan tangan
kanan, dan mulai bacakan Al Fatihah (dengan tajwidz dan tahsin yang benar,
upayakan kita memahai terjemahan ayat-Ayat Al Fatihah per-ayat-nya).
3.
Setelah selesai tiupkan
dan do'akan dengan yakin. Bacakan selama 7 kali, dan masing-masing tiupkan ke
air lalu do'akan. Do'akan dengan do'a yang berbeda di 7 kali tiupan tersebut.
Do'anya bebas, tapi gunakan artikulasi yang dahsyat dan khusyuk. Misalnya;
§
Tiupan Al Fatihah ke 1 :
“Ya Allah ya Rahman ya Rahiim...jadikanlah setiap
partikel terkecil dalam air ini balatentara yang akan menyerang dan
menghancurkan program sihir dan buhul-buhul dan setiap musuh-musuhMu yang
tengah mendzalimi tubuhku ini ya Rabb”
§ Tiupan Al Fatihah ke 2 :
“Ya Allah..Jadikanlah
sebagian partikel terkecil dari air ini, duri-duri besi tajam yang akan melukai
dan melemahkan atau membunuh mahluk-mahluk ingkar yang ada dalam tubuhku ini ya
Rabb”
§
Tiupan Al Fatihah ke 3 :
“Ya Allah...Jadikanlah sebagian partikel terkecil dari air
ini, timah panas mendidih yang akan membakar dan meluluhlantakan setiap rumah
dan persembunyian jin-jin didalam tubuh ini ya Rabb”
§
Tiupan Al Fatihah ke 4 :
“Ya Allah...Jadikanlah sebagian
partikel terkecil dari air ini, sengatan api listrik yang merambat dari lambung
hingga ke ujung jari tangan dan jari jari kaki. Dari pusat jantung hingga ke
otak dan pori-pori disetiap rambut-rambut yang tumbuh diseluruh tubuhku ini ya
Rabb”
§
Tiupan Al Fatihah ke 5 :
“Ya Allah...Jadikanlah sebagian
partikel terkecil dari air ini, sebagai penyembuh yang akan mengembalikan
setiap sel-sel yang telah dirusak oleh balatentara Iblis dalam tubuhku ini ya
Rabb”
§
Tiupan Al Fatihah ke 6 :
“Ya Allah ya Mukmin Ya Muhaimiin..Wahal
engkau yang maha menjaga dan mengamankan hamba-Nya, jadikanlah setiap partikel
air ini pelindung yang membentengi hati dan tubuhku dari gangguan jin-jin ini
dengan cara yang Engkau kehendaki ya Rabbi”
§
Tiupan Al Fatihah ke 7
“ Wahai Air yang mendengar..Wahai setiap sel tubuh yang
mendengar..Wahai setiap syaraf-syaraf, pembuluh-pembuluh darah, urat-urat,
tulang-tulang, cairan tubuh, hormon-hormon dan semua yang tidak kuketahui yang
mendengarkan lantunan Al Fatihah tadi. Dengarkanlah, takutlah kalian kepada
Allah”
Setelah selesai minumlah
air ruqyah tersebut dengan membaca “ Bismillahirrahmanirrahim” dan liat
hasilnya. Keberhasilan teknik ini telah dibuktikan banyak orang yang mengalami
gangguan jin, sihir dan penyakit medis lainnya. Dan Alhamdulillah atas Izin
Allah Subhanahu wata’ala mereka sembuh seketika.
Penulis: Muhammad Abdee
Seorang praktisi ruqyah syar'i dengan Quranic Healing Technique berdasarkan Alquran dan Hadits. Berkat Ilmu dari Allah Subhanahu Wata'Ala Saya bersedia membantu saudara saudaraku Read More →
Related Posts:
Teknik Ruqyah
0 Comments
0 komentar:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)