Saturday, December 7, 2013
AKIBAT PASANG SUSUK
Sore hari Selasa, seorang ibu muda
dengan diantar suaminya, Sebelum diterapi, terlebih dahulu ibu Y (nama
disamarkan) diajak dialog tentang keluhan-keluhan yang sedang dialaminya.
Ibu Y menyampaikan keluhan yang
dialami beberapa bulan terakhir ini. Ia sering mengamuk tak tau juntrungnya,
panas-pusing bila dengar bacaan Al Qur’an, dan dada sering berdeg-deg keras
tanpa sebab yang pasti. Kalau sudah begitu, anak yang akan jadi sasaran
pelampiasan.
Itulah keluhan saat pertama kali
datang. Setelah hari itu diterapi, ibu Y diminta datang lagi Selasa depan,
untuk evaluasi perkembangan hasil terapi. Tetapi Selasa berikutnya ternyata ibu
Y tidak datang. “Saya lupa. Kayak ada ‘sesuatu’ yang bikin saya lupa ustadz,”
katanya saat hadir lagi di Selasa berikutnya.
Pada terapi yang kedua, ibu Y masih
terjadi reaksi saat diruqyah. Terutama bila diruqyah dengan disentuh bagian
kaki, tangan, punggung atau kening.
Terpasang 11 Susuk di Tubuhnya
Usut punya usut, ibu Y akhirnya
mengakui bahwa pernah pasang Susuk. Tak tanggung-tanggung, telah terpasang 11
Susuk di tubuhnya. Ada yang di kaki, tangan, punggung dan wajah. Kok sampai
sebanyak itu?
Pada tahun 1998, ibu Y pernah
menderita sakit misterius yang tak sembuh-sembuh. Kedua tangannya terasa berat
dan nyeri. Kedua kakinya juga mengalami hal serupa, nyeri dan panas yang
sangat, sampai-sampai ibu Y bilang serasa mau njebrot, padahal kaki dan
tangannya kelihatan biasa-biasa saja seperti orang sehat, juga tak ada bengkak.
Setelah ayahnya berputar-putar kesana
kemari mencari orang ‘pinter’, pada tahun itu pula ibu Y dibawa ke seorang
‘pinter’ di Probolinggo. Saat itu pula dipasang 11 Susuk di tubuhnya.
“Saat itu orangnya masang susuk
sambil komat-kami seperti baca salawat,” ceritanya mengenang.
Alih-alih sembuh, malah makin lama
makin parah, plus ada kesukaan baru: marah-marah.
Usai menikah pada tahun 2001,
sakitnya tak kunjung sembuh. Derita bertambah lagi dengan sulit tidur, bahkan
sering kakinya tak bisa dibuat jalan saat-saat jam tertentu. Yaitu saat jam 8
pagi sampai 4 sore. Kakinya serasa lumpuh. Mengerikan.
Saat sedang marah kaki pun seperti
beraksi spontan. Apa-apa yang ada di dekatnya akan menjadi sasaran. Wush… panci
pun melayang, atau anaknya yang jadi sasaran.
Lalu datanglah orang pintar yang
betul-betul pintar, yang memberi saran agar mencoba terapi ruqyah.
Alhamdulillah, kesembuhan atas ridho
Allah swt. setelah terapi ruqyah yang kedua ibu Y merasa plong, lega, enteng,
pandangan terasa terang. Ketika terapi ketiga, ibu Y sudah tak ada reaksi lagi
saat diruqyah. Ia juga bilang sudah tak marah-marah lagi, dan yang jelas tak
ada lagi panci yang beterbangan. Anaknya gembira, Suami pun lega berseri.
Ia pun berkeinginan mengajak
saudaranya yang ada di Batu dan Madiun untuk mengikuti terapi ruqyah
syar’iyyah.
Subhanallah… Tetaplah dalam kesabaran
meski sakit menjangkit. Jangan pernah berpaling dari Allah, meski sepersekian
detik. (Am/Reaksi)
malangruqyahcenter
Oleh : Subur Diaul Haq
Penulis: Muhammad Abdee
Seorang praktisi ruqyah syar'i dengan Quranic Healing Technique berdasarkan Alquran dan Hadits. Berkat Ilmu dari Allah Subhanahu Wata'Ala Saya bersedia membantu saudara saudaraku Read More →
Related Posts:
kisah
0 Comments
0 komentar:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)