Thursday, October 10, 2013
BIDARA POHON SURGA, KHASIAT DAN MANFAATNYA
Pohon bidara tumbuh di dalam surga sebagaimana firman Allah Subhanahu
Wata’la berfirman,
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan
itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang
bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas,dan air yang
tercurah, dan buah-buahan yang banyak,”QS. al-Waqi’ah (56) : 27-32
“Dalam tafsir disebutkan pohon
bidara yang dimaksud adalah yang telah dihilangkan durinya ataupun buahnya yang lebat, demikian pendapat Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu. Berkata Ibnu
Katsir rohimahulloh setelah
menukil beberapa pendapat (tentang pohon bidara dalam ayat tersebut): Dhohirnya
yang dimaksud adalah pohon bidara di dunia banyak durinya dan sedikit buahnya,
adapun di akhirat kebalikannya, tidak ada durinya dan buahnya banyak”
Kandungan Bidara dari hasil analisis di India (angka, pertama) dan di
Thailand (dalam kurung) merupakan komposisi per 100 g bagian yang dapat
dimakan: air 86 (71,5) g, protein 0,8 (0,7) g; lemak 0,1 (1,7) g; karbohidrat
12,8 (23,7) g; Ca 30 (30) m, P 30 (30) mg, vitamin A 70 (50) SI, vitamin C
50-150 (23) mg. Nilai energinya 230 (470) kJ/100 g. Deskripsi Berperawakan
pohon atau perdu yang menyemak, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak
atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya
simpangsiur, berbulu kempa; penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran
5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang kedua lebih pendek dan
melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya selalu hijau atau setengah
meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk
bundartelur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5)
cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran
sebelah atasnya, berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah
bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm
panjangnya.
Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu,
panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga; gagang perbungaan
panjangnya 2-3 mm; bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit
harum, gagang bunganya 3-8 mm panjangnya; daun kelopaknya bercuping 5,
berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul; daun mahkota
5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik; benang sarinya 5 utas;
bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10
atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat
telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan umumnya
jauh lebih kecil untuk yang liar; kulit buahnya halus atau kasar, berkilap,
tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman; daging
buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah,
rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh.
Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang
berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat.
MANFAAT BIDARA ANTARA LAIN :
1.
DAUN BIDARA UNTUK RUQYAH
Daun bidara sangat
efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin. Ulama
Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang
dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al
Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat
al-Qur'an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf
Ma'mar bin Rasyid 11/13) Menumbuk tujuh helai daun pohon Sidr (daaun bidara)
hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya
sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat
al Qur-an. Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan
tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi
dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insya ALLOH penyakit
(sihir) akan hilang. Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua kali atau lebih,
sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal itu sudah banyak
dipraktekkan, dan dengan izin-NYA, ALLOH memberikan manfaat padanya. Pengobatan
tersebut juga sangat baik bagi suami yang tidak bisa berhubungan badan karena
terkena sihir.
2.
MEMANDIKAN JENAZAH
Ummu ‘Athiyyah RodhiyaLLOOHU
‘Anha berkata, “Nabi ShollaLLOOHU ‘Alaihi Wa sallam pernah menemui kami
sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau
bersabda, ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu.
Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu
‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di
akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.” {H.R. al Bukhori
3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi
2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078,
Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131}
3.
WANITA HAID
‘Aisyah secara
marfu’, “Salah seorang di antara kalian (wanita haidh) mengambil air yang
dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci dan memperbaiki bersucinya.
Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya seraya menggosoknya dengan
gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar rambutnya, kemudian dia menyiram
seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia mengambil secarik kain yang telah
dibaluri dengan minyak misk lalu dia berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia
mengoleskannya ke bekas-bekas darah.” (H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)
4.
UNTUK
PERAWATAN KULIT DAN JERAWAT
Semua orang tahu bahwa banyak manfaat daun
bidara termasuk manfaat untuk membersihkan kulit dari kotoran dan
menjaga kulit dari kerusakan.Terutama bagi mereka yang mengeluhkan
jerawat, dan mereka yang memiliki kulit berminyak, karena mereka yang paling
rentan terhadap masalah jerawat, sehingga dapat merusak kulit.
Cara penggunaan:
Ambil beberapa daun
bidara ( sidr ) lalu ditumbuk halus lalu masukan kedalam cangkir atau
mangkuk, lalu tambahkan sedikit air sehingga campuran agak sedikit kental
dan kemudian oleskan pada kulit wajah sebagai masker, dan biarkan beberapa
saat hingga mengering seluruhnya.
lalu cuci dengan air bersih saja, tanpa perlu menggunakan sabun, Anda akan langsung melihat perbedaan dalam kehalusan kulit Daun pohon bidara ( sidr ) juga dapat digunakan untuk peremajaan kulit tubuh. Untuk memberikan hasil yang signifikan sehingga terlihat perbedaan yang sangat besar pada kulit, Anda harus melakukan hal tersebut selama 2 bulan.
lalu cuci dengan air bersih saja, tanpa perlu menggunakan sabun, Anda akan langsung melihat perbedaan dalam kehalusan kulit Daun pohon bidara ( sidr ) juga dapat digunakan untuk peremajaan kulit tubuh. Untuk memberikan hasil yang signifikan sehingga terlihat perbedaan yang sangat besar pada kulit, Anda harus melakukan hal tersebut selama 2 bulan.
5 TERAKHIR : SAYUR
DAN MINUMAN
Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan
dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga
dikeringawetkan, atau dibuat manisan. Di Asia Tenggara, buah yang belum matang
dimakan bergaram. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan
menghasilkan sirop. Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran;
daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan.
Di India, pohon bidara merupakan salah
satu dari beberapa jenis tanaman yang digunakan untuk pemeliharaan serangga
lak; ranting-ranting yang terbungkus oleh sekresi serangga itu dipungut untuk
diproses menjadi sirlak. Kulit kayu dan buahnya menghasilkan bahan pewarna.
Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan
digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain. Buah,
biji, daun, kulit kayu, dan akarnya berkhasiat obat, terutama untuk membantu
pencernaan dan sebagai tapal untuk luka.
Di Jawa, misalnya, kulit kayunya
digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur
kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
Semoga bermanfaat.
Penulis: Muhammad Abdee
Seorang praktisi ruqyah syar'i dengan Quranic Healing Technique berdasarkan Alquran dan Hadits. Berkat Ilmu dari Allah Subhanahu Wata'Ala Saya bersedia membantu saudara saudaraku Read More →
Related Posts:
Herbal
7 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tambah ilmu
ReplyDeletebidara memiliki beberapa jenis, apakah semuanya memiliki khasiat yang sama? trims
ReplyDeleteInsya Allah sama. Barakallahu fiikum.
Deleteapakah pohon bidara itu sama dengan pohon/daun Kelor (nama daerah)
ReplyDeleteBerbeda
DeleteMau tanya nih pak admin, bisakah buah bidara digunakan untuk menyembuhkan vertigo? Terima kasih jawabannya
ReplyDeletebagaimana ya cara membudidayakan pohon bidara? Katanya kalau di cangkok pohonnya nggak bisa ya? terimakasih
ReplyDelete